Dengan demikian, produk yang ditawarkan dalam platform tersebut bisa langsung dipesan dan dikirim ke seluruh konsumen di dunia, termasuk Indonesia tanpa melalui distributor, afiliator, atau pihak ketiga lainnya.
Pada 2023, Teten sudah menuturkan untuk meminta warga Indonesia agar mewaspadai aplikasi belanja baru dari China, Temu.
Aplikasi itu diduga mulai merambah Indonesia. Kewaspadaan ini dilakukan karena dikhawatirkan mengganggu pasar produk lokal hingga berdampak terhadap sektor tenaga kerja.
"Itu kan pasti akan menghilangkan banyak rantai distribusi, akan banyak kehilangan lapangan kerja termasuk juga produknya akan lebih efisien sehingga produk kita tidak mungkin bisa bersaing," kata Teten, Selasa (21/11/2023).