IDXChannel - AstraZeneca memutuskan untuk memotong pendistribusian vaksin Covid-19 ke negara-negara Uni Eropa (UE) sebanyak 30 juta dosis. Angka ini bertentangan dari janji kewajiban yang tertulis dalam kontrak, atau turun 25 persen dari janji yang dibuat bulan lalu.
Informasi itu terekam jelas dalam sebuah dokumen yang dilihat Reuters, Jumat (12/3/2021), yang berarti bakal memukul rencana vaksinasi yang dilakukan UE. Ditambah penundaan berulang akibat telatnya pasokan vaksin dan pelaksanaan yang berjalan lambat dari beberapa negara.
Dalam dokumen yang dibagikan oleh pejabat di EU tertanggal 10 Maret 2021 ini menunjukkan bahwa AstraZenica berencana mendistribusikan 30,1 dosis pada akhir Maret, dan 20 juta lainnya di bulan April.
Pada 25 Februari lalu, CEO AstraZeneca, Pascal Soriot, menyampaikan kepada Parlemen Eropa di mana perusahaan akan berusaha mendistribusikan 40 juta dosis pada akhir Maret. Padahal, dokumen itu mnyenyebutkan perusahaan gabungan Inggris dan Swedia ini memperkirakan akan mengirimkan 34 juta dosis untuk UE pada Januari hingga Maret, jauh dari kontrak yang menyebutkan 90 juta dosis.
"Saya melihat upaya, tetapi bukan "upaya terbaik". Itu belum cukup baik bagi AstraZeneca untuk memenuhi kewajiban Kuartal 1," keluh komisaris industri UE, Thierry Breton, lewat cuitannya di Twitter, Kamis malam waktu setempat. "Sudah waktunya bagi Dewan AstraZeneca untuk menjalankan tanggung jawab fidusia dan sekarang melakukan apa yang diperlukan untuk memenuhi komitmen AZ."