Terkait dengan hasil uji klinis vaksin Nusantara, menyebut bahwa hasil uji klinis fase pertama di Jawa selama Desember 2020 didapatkan 70 persen dari 28 partisipan mengalami efek samping seperti hipernatremia, peningkatan ureum, dan kolesterol.
Selain itu ditemukan pula adanya masalah di praktik laboratorium dan data yang tidak konsisten sehingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak menyetujui dilanjutkannya uji klinik fase 2.
Suatu vaksin dapat dinyatakan ampuh dan aman hanya setelah lolos dari uji klinis fase 3. Sementara vaksin Nusantara belum lolos tahapan tersebut. Selain itu, suatu vaksin tidak dapat dinyatakan ampuh dan aman hanya karena teori, dugaan, hipotesis maupun testimoni dari pihak-pihak tertentu. (NDA)