Untuk dua tahun berturut-turut atau periode 2020-2021, Hutama Karya mengalami kerugian sebesar Rp4 triliun. Jumlah itu akumulasi dari rugi 2020 sebesar Rp2 triliun dan rugi 2021 senilai Rp2 triliun.
Dia menjelaskan, operasional sejumlah ruas Tol Trans Sumatera belum layak secara komersial. Kondisi itu lalu diperparah dengan beban utang perusahaan.
Budi Harto sendiri belum mengonfirmasi besaran nilai pinjaman Hutama Karya.
Meski demikian, kinerja keuangan perusahaan mulai kembali positif pada tahun ini. Tercatat, pada semester I-2023, Hutama Karya meraup laba bersih senilai Rp33,73 miliar.