"Kalo menyangkut perbankan khususnya perumah saya kira cukup bagus, karena perumah ini merupakan kebutuhan dasar," katanya.
Selain itu, sektor properti juga lebih banyak menggunakan produk dalam negeri yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Memang kita tidak menghindari kita adalah bagian dari ekonomi dunia. Tapi properti ini kan kebutuhan dasar selain itu properti itu juga lokal konten," katanya.
Adapun pada tahun ini, Haru mengatakan kredit perumahan di Indoensia mengalami peningkatan 8 persen meski Indonesia sempat diterpa pandemi Covid-19.
"Pertumbuhan kredit menariknya adalah KPR atau properti adalah tetap tumbuh dalam sektor industri itu cukup tangguh ya, meningkat 8 persen. Dan itun terbukti kala pandemi kemarin selama 2 tahun tidak pernah mengalami pertumbuhan negatif terus positif," katanya.