Selain itu, Tutuka mengungkapkan, pada kunjungan ini pihaknya memastikan kesiapan stok BBM dan LPG nasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih pada momen libur Tahun Baru 2024. Dari sistem PIEDCC tercermin masa ketahanan (coverage days) untuk stok BBM dan LPG.
“Secara nasional, coverage-nya lebih dari cukup. Yang perlu diperhatikan adalah daerah rawan atau daerah yang jauh, perlu menjadi perhatian,” kata Tutuka.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, digitalisasi pada PIEDCC merupakan proses yang berkelanjutan. Salah satu manfaatnya yakni penghematan anggaran negara terutama dalam mendukung program BBM Subsidi Tepat.
Melalui digitalisasi, Pertamina mampu mengidentifikasi kendaraan yang menggunakan nomor polisi palsu berdasarkan data Korlantas (Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia). Secara sistem, kendaraan yang tidak terdaftar tersebut otomatis tidak dapat membeli BBM subsidi Solar.