"Selain itu, realisasi pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) mencapai 86,3% dari target, juga turut meningkatkan PNBP, didorong setoran dividen BUMN perbankan dan non-perbankan," jelas Sri Mulyani.
Sementara pendapatan SDA Migas (45,8% dari target) mengalami perlambatan akibat penurunan Indonesian Crude Price (ICP) dan lifting minyak bumi.
PNBP lainnya (73,2% dari target) sedikit mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan pendapatan Penjualan Hasil Tambang (PHT) dan belum adanya realisasi pembayaran denda dan kompensasi perusahaan batu bara yang melanggar ketentuan Domestic Market Obligation (DMO).
"Serta Pendapatan BLU (46,3% dari target) yang juga mengalami perlambatan akibat penurunan pendapatan dari pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit," pungkas Sri Mulyani.
(FAY)