"Kami sedang melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi, dari 80 ton per hari akan menjadi 180 ton per hari pada tahun 2022 untuk memproduksi beras porang dan tepung porang. Jadi, nanti ada tambahan dua lini dengan masing-masing kapasitas 50 ton per hari," ungkap Revie.
Di lokasi terpisah, Direktur PT Ambico Johan Soedjatmiko Ishii mengemukakan, peningkatan daya saing industri pengolahan porang harus sejalan dengan peningkatan kualitas bahan bakunya. Oleh karena itu, diperlukan riset dan inovasi.
PT Ambico merupakan salah satu industri pengolahan hilir tepung glukomanan menjadi konyaku, beras shirataki dan mi shirataki. "Perusahaan sudah memproduksi tepung porang dan tepung glukomanan dengan kemurnian glukomanan mencapai 91%," ungkapnya.
Selain mengekspor tepung glukomanan, PT Ambico juga telah mengapalkan chip porang, shirataki dan konyaku. Negara tujuan ekspornya antara lain ke Amerika Serikat, Kanada, Perancis, China, Jepang, dan Korea Selatan. Konyaku dan shirataki yang diproduksi PT Ambico memiliki banyak potensi manfaat bagi kesehatan seperti membantu menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, menormalkan kadar glukosa darah, menurunkan tekanan darah, serta sebagai antitoksin.
(SANDY)