Terlepas dari dampak positifnya, Ghani menjelaskan, berbagai informasi tanpa adanya saringan dan literasi, bisa berdampak buruk terhadap perusahaan jika tidak diantisipasi dan dikelola dengan baik.
"Karena itu, sebagai generasi muda PTPN Group yang dididik dalam kultur dan perkembangan ekosistem terbuka, sudah semestinya bisa memilah mana berita yang benar
dan tidak benar," tutur Ghani.
Dengan adanya aktivasi program BUMN Muda Perkebunan dan
Social Media Ranger, diharapkan seluruh insan PTPN Group dapat menjadi bagian dari orang-orang yang bisa melakukan advokasi terhadap berita-berita yang berpotensi merugikan perusahaan.
"Saya dan jajaran pimpinan telah menyiapkan landasan, yang pada akhirnya Saudara-Saudara akan mewarisi perusahaan ini. Tentu Saya ingin menyaksikan perusahaan ini terus tumbuh berkembang menjadi kebanggaan bangsa dan negara, menjadi perusahaan yang semakin sehat dan mensejahterakan karyawannya," ungkap Ghani.
Social Media Ranger sendiri, Ghani menjelaskan, merupakan salah satu aset digital dari seluruh pegawai BUMN yang ditetapkan oleh masing-masing BUMN, untuk memberikan berbagai informasi yang mencerdaskan dan menjadi penyampai pesan-pesan positif dari perusahaan masingmasing.
Social Media Ranger juga bagian dari program BUMN Muda yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI).