sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dorong Pertanian Organik di Sekitar Tambang, Vale Indonesia (INCO) Rogoh Rp40 Miliar 

Economics editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
28/12/2022 08:02 WIB
Belakang industri pertambangan menjadi sorotan terkait lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) sehingga dukungan terhadap pertanian organik sangat diperlukan.
Dorong Pertanian Organik di Sekitar Tambang, Vale Indonesia (INCO) Rogoh Rp40 Miliar  (Foto: MNC Media)
Dorong Pertanian Organik di Sekitar Tambang, Vale Indonesia (INCO) Rogoh Rp40 Miliar  (Foto: MNC Media)

Pada 2021, terdapat total 43.205 penerima bantuan langsung dan kurang lebih 172.820 penerima bantuan tidak langsung dari seluruh program PPM di seluruh wilayah operasional INCO. Salah satu program PPM yang menjadi fokus adalah penerapan konsep System of Rice Intensification (SRI) Organik di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Metode SRI Organik dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap produk kimia, seperti pupuk dan pestisida. Kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia yang relatif mahal, sehingga membuat petani seringkali menunggu bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya.

Selain itu, praktik-praktik ini sangat tidak berkelanjutan karena pestisida terbukti berbahaya bagi lingkungan dan dapat mencemari tanah, air, rumput, dan tumbuh-tumbuhan lainnya.

Adapun program pertanian organik lebih hemat secara biaya dan lahan dibandingkan dengan metode konvensional. Metode SRI Organik hanya membutuhkan 3-5 kilogram benih untuk menghasilkan 1,2 ton beras di lahan seluas 0,3 hektare, dibandingkan dengan metode konvensional yang membutuhkan 7-10 kilogram benih untuk hasil dan penggunaan lahan yang sama.

(DES)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement