sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dorong Produk UMKM Masuk Ritel Modern, Mendag: Kalau Ada Masalah, Beritahu

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
31/10/2022 09:31 WIB
Mendag Zulhas meminta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memasarkan produknya di lokapasar/marketplace dan ritel modern.
Dorong Produk UMKM Masuk Ritel Modern, Mendag: Kalau Ada Masalah, Beritahu (Dok.MNC)
Dorong Produk UMKM Masuk Ritel Modern, Mendag: Kalau Ada Masalah, Beritahu (Dok.MNC)

IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas meminta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memasarkan produknya di lokapasar/marketplace dan ritel modern. Hal ini sebagai upaya agar UMKM naik kelas.

"Kolaborasi para UMKM dengan lokapasar dan ritel-ritel modern sangat penting untuk dilakukan. Kemitraan seperti ini penting, inilah yang akan menentukan masa depan kita. Kalau nanti di ritel modern dan platform digital ada masalah, silakan beritahu kami,” kata Mendag Zulhas dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/10/2022).

Dia juga menegaskan komitmen Kementerian Perdagangan dalam mendorong kolaborasi tersebut melalui program kemitraan UMKM dengan lokapasar dan ritel modern. 

Kemendag bersama kementerian dan lembaga lainnya, pemerintah daerah, badan-badan usaha milik negara, dan sektor privat tengah menjalankan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). 

Salah satu poin penting BBI adalah program mendigitalisasi UMKM untuk mengakses pasar digital dan mendorong literasi teknologi, sehingga UMKM dapat memasarkan produk mereka secara digital.

“Saat gerakan ini diluncurkan pada Mei 2020, pemerintah menargetkan pada 2024 akan ada 30 juta UMKM yang masuk dalam ekosistem digital. Hingga Oktober 2022, sekitar 18 juta UMKM telah bergabung dalam ekosistem digital di bawah payung Gerakan Nasional BBI,” ungkap Mendag.

Mendag menambahkan, selain memasuki ekosistem digital, UMKM juga dituntut dan dituntun agar mampu naik kelas. Tujuannya adalah mendorong UMKM memasuki ritel modern sehingga produk- produk mereka mampu mengisi rak-rak ritel modern. 

Sektor ritel memiliki kontribusi penting dalam mendorong pemulihan konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi rumah tangga kontribusinya mencapai 53,65 persen terhadap PDB dan tumbuh 4,34 persen pada kuartal I-2022.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement