Meski begitu, dirinya sepakat apabila ke depan subsidi energi lambat laun akan dikurangi. Namun demikian, berbagai pertimbangan harus dipikirkan secara matang.
Salah satu cara untuk mengurangi subsidi ini adalah dengan penyaluran yang tepat sasaran. "Subsidi energi ini cepat atau lambat memang harus kita kurangi. Bukan dihapus. Mengurangi dengan cara apa? Dengan penyaluran BBM subsidinya tepat sasaran. Itu juga sudah mengurangi volume," urainya.
Di sisi lain, Sugeng meminta Pertamina sebagai BUMN yang ditunjuk dalam persoalan Migas, untuk bisa menaikkan lifting atau produksi minyak siap pakai dalam negeri yang bisa melebihi angka 60 persen. "Hal itu karena target lifting migas 630 ribu barel per hari saat ini belum tercapai," ujarnya.
(FRI)