"Tarif layanan moda transportasi yang belum terintegrasi akan membuat masyarakat enggan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Sebab, tarif layanan transportasi yang belum terintegrasi atau masih terpisah-pisah membuat beban biaya transportasi yang ditanggung masyarakat semakin berat," paparnya.
Jika biaya perjalanan dengan angkutan umum nyaman dan terjangkau, sambung Iwan, masyarakat diyakini mau beralih menggunakan kendaraan umum ketimbang kendaraan pribadi. Jumlah kendaraan bermotor di Jakarta sendiri telah mencapai 23,03 juta unit per 17 Agustus 2023. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Timur.
"Masyarakat lebih senang dengan hal yang simple dan dianggap bisa menyelamatkan ekonomi mereka, seperti menggunakan sepeda motor untuk beraktivitas,” ucap Iwan.
“Jika ada layanan moda transportasi yang terintegrasi dan perbandingan biayanya lebih murah dari menggunakan motor, pasti akan mengubah persepsi masyarakat," tambahnya.
(YNA)