IDXChannel - Kelangkaan sejumlah komoditas kebutuhan pokok masyarakat yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di sejumlah tempat membuat beberapa pihak mulai mempertanyakan niatan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan pasokan di masyarakat tetap terjaga.
Terbaru, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp12.500 per liter guna mengimbangi kenaikan harga minyak dunia yang bahkan telah melampaui 100 dolar per barel.
Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mengkhawatirkan kebijakan kenaikan harga justru akan memunculkan dampak turunan (domino's effect) berupa kelangkaan BBM jenis Pertalite yang notabene telah ditetapkan sebagai BBM Penugasan, sehingga harganya disubsidi langsung oleh pemerintah.
"Selisih harga yang sangat besar antara Pertamax dan Pertalite bisa mendorong masyarakat menengah yang sebelumnya merupakan konsumen Pertamax jadi ikut mengkonsumsi Pertalite. Ketersediaan Pertalite di lapangan pun jadi tidak sebanding, akhirnya langka, ujar Amin, Sabtu (2/4/2022).
Dengan kondisi demikian, menurut legislatior dari Fraksi PKS tersebut, maka lagi-lagi masyarakat menengah ke bawah yang paling merasakan dampak dari ketiadaan pasokan Pertalite di lapangan. Hal itu lantaran masyarakat bawah tidak memiliki daya beli yang cukup untuk mengkonsumsi Pertamax seperti halnya kalangan masyarakat menengah.