sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Duh! Impor Produk Benang Banjiri Pasar RI

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
27/04/2022 11:07 WIB
Produk benang impor saat ini membanjiri pasar dalam negeri, hal ini membuat KPPI mulai melakukan penyelidikan.
Duh! Impor Produk Benang Banjiri Pasar RI (FOTO: MNC Media)
Duh! Impor Produk Benang Banjiri Pasar RI (FOTO: MNC Media)

Indikator tersebut yaitu antara lain kerugian finansial secara terus-menerus yang diakibatkan menurunnya volume produksi dan penjualan domestik; meningkatnya persediaan akhir karena meningkatnya jumlah barang yang tidak terjual; serta menurunnya produktivitas. 

Lanjut dia, termasuk juga karena menurunnya kapasitas terpakai; berkurangnya jumlah tenaga kerja; dan menurunnya pangsa pasar pemohon di pasar domestik. 

"Selain itu, API masih membutuhkan tambahan waktu untuk menyelesaikan program penyesuaian struktural yang telah dijanjikan sebelumnya secara optimal," terang Mardjoko. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode 2019-2021, telah terjadi penurunan jumlah impor barang benang dengan tren sebesar 9,45 persen. Pada 2019-2020, terjadi penurunan jumlah impor 53,03 persen. Namun pada 2020-2021, terjadi peningkatan jumlah impor sebesar 74,56 persen.

Adapun impor benang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, Thailand, dan India. Jumlah impor benang terbesar berasal dari Republik Rakyat Tiongkok dengan pangsa impor pada 2021 sebesar 68,45 persen, diikuti Vietnam 14,80 persen, Thailand 10,26 persen, dan India 4,14 persen.
   
Sehubungan dengan hal tersebut, KPPI mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk mendaftarkan diri sebagai interested parties selambat-lambatnya 15 hari sejak tanggal pengumuman ini dan disampaikan secara tertulis kepada Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI). (RAMA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement