Berdasarkan catatan yang diperoleh dari sektor keuangan, per akhir 2021 tercatat pertumbuhan kredit Indonesia di angka 5,2%. Hal ini membuktikan kredit di Indonesia sudah mulai tumbuh positif dibanding tahun 2020 yang tumbuh negatif.
“Biasanya berapa? Biasanya di atas angka itu. Kita malah ingin kredit itu tumbuhnya double digit, sehingga dunia usaha itu punya sumber untuk membiayai ekspansi ekspansi,” katanya.
Suahasil pun optimis bahwa di tahun 2022 pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi dibanding tahun 2020. Menurutnya, jika pertumbuhan kredit kembali negatif, berarti tidak akan terjadi ekspansi yang dilakukan dunia usaha.
“Kita ingin dunia usaha melakukan ekspansi sumber nya dari credit growth. Credit growth-nya udah mulai muncul, moga-moga ke depan teman-teman pengusaha muda makin yakin dengan pemulihan ekonomi kita. Tambah lagi ekspansi dunia usaha ini yang menjadi sumber pertumbuhan,” imbuhnya.
Maka dari itu, sambung dia, pemerintah akan tetap mendukung dunia usaha di masa pandemi COVID-19 ini.
"Saya yakin, di sisi lain, dunia usaha sudah memanfaatkan berbagai relaksasi yang diberikan pemerintah, seperti relaksasi pajak, pengurangan pajak, percepatan pembayaran pajak, hingga PPN restitusinya dipercepat," pungkas Suahasil.
(NDA)