"Jadi kalau dilihat sebenarnya masyarakat mulai mendekat itu di akhir tahun 80-an, dan di hari ini bisa terlihat begitu padatnya sampai masyarakat itu nempel di pembatas Terminal Plumpang. Jadi ini kondisi hari ini," ungkap Nicke Selasa (14/3/2023).
Pada 2017, Pertamina melakukan inventarisasi di Plumpang. Melalui bantuan lembaga Survey Indonesia, ditemukan ada 34.700 orang dengan jumlah KK 9.234 kepala keluarga (KK) yang mendiami tanah perusahaan.
Jumlah itu, lanjut Nicke, terus naik signifikan hingga saat ini. Penjelasan Pertamina ini sekaligus menjawab pertanyaan atau isu yang beranggapan Pertamina membangun dan mengoperasikan Terminal BBM di tengah pemukiman penduduk.
Pertanyaan itu mencuat setelah terjadinya insiden kebakaran Terminal BBM Plumpang yang menewaskan banyak orang.
Akibat kebakaran tersebut, Kementerian BUMN selaku pemegang saham Pertamina akan mengubah Depo Pertamina Plumpang di Tanah Merah menjadi pabrik lubricant.
(FAY)