Menurutnya, menghapus entitas pertahanan dunia maya membuka pintu lebar bagi para pelaku kejahatan siber untuk mengeksploitasi data pengguna, mulai dari informasi keuangan, catatan kesehatan, rencana perjalanan, pengeluaran, dan masih banyak lagi.
Juga akan ada kemungkinan pembelian palsu, dengan setiap orang dapat mengklaim identitas seseorang untuk membeli dan bahkan mentransfer uang.
Tanpa kontrol akses, pemungutan suara dan survei elektronik dapat dicurangi untuk kepentingan pihak tertentu. Tidak ada yang akan memiliki akun pribadi online karena tidak akan ada yang bersifat personal.
Lebih lanjut Kamluk menyebut tidak adanya validasi integritas juga membuat berita dan informasi tidak dapat dipercaya, dengan berita palsu dan disinformasi diperkirakan akan tumbuh merajalela.