Ketika berbicara mengenai risiko, Kamluk juga mengungkapkan bahwa Kaspersky dari Juli 2021 hingga Agustus 2022 saja, perusahaan keamanan siber global telah mendeteksi dan memblokir lebih dari 7,2 miliar serangan oleh objek berbahaya termasuk malware dan konten web berbahaya di seluruh dunia.
Dari Agustus 2021 hingga Juli 2022, Asia Pasifik tampaknya menjadi kawasan yang rentan. Satu dari setiap tiga (35%) deteksi objek berbahaya yang terdeteksi oleh solusi Kaspersky secara global menargetkan pengguna dari wilayah tersebut. India, Jepang, Vietnam, Cina, dan Indonesia adalah lima negara teratas dalam hal upaya infeksi.
(DES)