sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonom Harap Danantara Jadi Pemain Global, Bukan Kuasai Domestik

Economics editor Tangguh Yudha
25/02/2025 14:32 WIB
Ekonom Senior Indef Didik J Rachbini mengingatkan agar Danantara tidak boleh sebatas menjadi pemain lokal, mengingat sudah ada BUMN yang menjadi penguasa lokal.
Ekonom Harap Danantara Jadi Pemain Global, Bukan Kuasai Domestik. (Foto: MNC Media)
Ekonom Harap Danantara Jadi Pemain Global, Bukan Kuasai Domestik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara resmi meluncur pada Senin (24/2/2025). Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini menyebut lembaga tersebut harus bisa membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. 

Di sisi lain, dia mengingatkan agar Danantara tidak boleh sebatas menjadi pemain lokal, mengingat sudah ada BUMN yang menjadi penguasa lokal.

"Danantara itu tidak boleh menjadi pemain lokal, di Purwokerto, di Sidoarjo, enggak bisa. Kalau seperti ini Danantara menjadi lembaga useless. Mengapa? Karena Pertamina kan menguasai domestik, menjadi pengecer di domestik," kata dia dalam keterangannya seperti dikutip Selasa (25/2/2025).

"Perbankan juga sudah mayoritas itu melayani perusahaan-perusahaan Indonesia. Nah karena itu, harus ya, dia harus global," lanjutnya. 

Untuk mencapai hal tersebut, Danantara harus berjalan tanpa diganggu urusan politik. Danantara juga harus bergerak secara profesional agar bisa membawa ekonomi Indonesia ke level global.

Selain itu, dalam pelaksanaannya harus diikuti dengan pengawasan dan tata kelola yang tepat agar tidak terjadi moral hazard atau penyimpangan moral.

"Itu (Danantara) tidak boleh diganggu (intervensi politik) juga. Kalau masuk cawe-cawe politik itu sangat berat. Jadi Danantara ini dalam visi ke depan seharusnya dia bisa membawa ekonomi Indonesia itu melompat ke global," kata Didik.

Dia melanjutkan, penunjukan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani sebagai CEO patut dikawal ketat. Ia pun kembali meminta agar kinerja Rosan jangan sampai direcoki oleh kepentingan politik.

"Tapi sementara ini saya percaya, Rosan Roeslani, dia adalah mantan Ketua Umum Kadin, adalah figur yang profesional, di dalam kiprahnya. Tapi harus hati-hati, meskipun profesional, tapi dia (jangan) diganggu oleh politik. Jadi biarkan Rosan dengan tim bekerja," ujarnya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement