IDXChannel - Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, memproyeksi Indonesia bisa meraup keuntungan hingga Rp8.000 triliun melalui perdagangan karbon.
Jika mengacu kepada data, katanya, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas area hutan yang cukup untuk menyerap emisi karbon.
"Dengan sumber daya tersebut, saya pikir di masa mendatang emisi karbon yang berpotensi diserap Indonesia itu relatif besar. Kalau menurut penelitian itu sekitar 113,18 giga ton dengan asumsi kredit karbon misalnya katakanlah USD5 di pasar karbon Indonesia, itu berpotensi mendapatkan kisaran Rp8000 triliun dari perdagangan karbon," ungkap Yusuf dalam siaran Market Review di IDX Channel, Kamis (23/2/2023).
Dia menyebut selain menghadirkan potensi ekonomi yang besar, perdagangan karbon juga membantu menjaga kelestarian lingkungan untuk menurunkan emisi gas global yang telah disepakati.