sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonom Sebut RI Berpotensi Raih Rp8.000 Triliun dari Perdagangan Karbon

Economics editor Ikhsan PSP
23/02/2023 14:15 WIB
Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, memproyeksi Indonesia bisa meraup keuntungan hingga Rp8.000 triliun melalui perdagangan karbon.
Ekonom Sebut RI Berpotensi Raih Rp8.000 Triliun dari Perdagangan Karbon. (Foto: MNC Media)
Ekonom Sebut RI Berpotensi Raih Rp8.000 Triliun dari Perdagangan Karbon. (Foto: MNC Media)

"Karena Indonesia juga tergabung dalam upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca makanya sekarang kemudian muncul peraturan atau kebijakan perdagangan karbon," jelasnya.

Sejauh ini, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah resmi mengeluarkan perdagangan karbon sub sektor tenaga listrik batu bara atau pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang akan dimulai tahun ini.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pembangunan Nasional.

Berdasarkan peta jalan perdagangan karbon subsektor pembangkit tenaga listrik yang telah disusun, pelaksanaan perdagangan karbon berpotensi dapat menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar lebih dari 36 juta ton CO2e di tahun 2030.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement