Sementara konsumsi barang melambat tajam menjadi 0,7 persen dibandingkan 6 persen. Adapun pengeluaran untuk jasa tetap kuat 2,1 persen versus 3,2 persen pada periode sebelumnya.
Selain itu, pengeluaran publik meningkat dengan kecepatan yang jauh lebih lambat sebesar 2,6 persen dibandingkan 5 persen pada periode sebelumnya.
Sayangnya, meski mengalami kenaikan, ekspor impor AS masih dilaporkan berjuang pulih.
Ekspor AS juga turun 10,8 persen dan impor turun lebih kecil 7,8 persen. Sementara investasi residensial terus menurun terkontraksi 4,2 persen, lebih dalam dari periode sebelumnya terkontraksi 4 persen.
Sementara, menurut model makro global Trading Economics, pertumbuhan PDB AS diharapkan menjadi -0,10 persen pada akhir kuartal ini dan ekspektasi analis.