"Dengan kembali menggeliatnya sektor konstruksi, maka juga berimbas positif pada bisnis keramik dalam negeri," tutur Edy.
Berdasarkan data ASAKI, kapasitas produksi keramik nasional tahun lalu sudah mencapai 79 persen. Capaian tersebut menurut Edy merupakan angka utilisasi kapasitas produksi keramik tertinggi sejak 2014 lalu.
"Melanjutkan kinerja tahun 2022, industri keramik diprediksi tetap melaju di tahun ini. Ketidakpastian ekonomi tetap terus menciptakan peluang baru untuk kami," ungkap Edy.
Jika tahun lalu kapasitas produksi industri telah mencapai 79 persen, maka tahun ini ASAKI memproyeksikan kapasitas tersebut bakal kembali tumbuh ke level 83 hingga 85 persen. Sedangkan penjualan keramik ekspor diperkirakan bakal tumbuh sebesar lima persen.
Guna mewujudkan deretan target dan proyeksi tersebut, ASAKI dan sejumlah pihak terkait menggelar Pameran Keramika Indonesia dan juga Megabuild Indonesia (MBI), yang digelar bersamaan, pada 23-26 Februari 2023 mendatang.