Ekspor nonmigas Juni 2023 juga turun 5,17 persen dibanding Mei 2023 mencapai USD19,34 miliar dan turun 21,33 persen secara tahunan dibandingkan Juni 2022.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juni 2023 mencapai USD128,66 miliar atau turun 8,86 persen dibanding periode yang sama 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD120,82 miliar atau turun 9,32 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Juni 2023 terhadap Mei 2023 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar USD441,3 juta atau 11,54 persen. Adapun peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD834,9 juta atau mencapai 43,68 persen.
Survei Reuters juga menunjukkan Pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan rata-rata 4,9 persen tahun ini dan dalam perkiraan Bank Indonesia PDB akan tumbuh di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen untuk kemudian naik sedikit menjadi 5,0 persen pada 2024.
"Aktivitas ekonomi mulai normal setelah pulih dari kontraksi pandemi yang tajam, namun, pertumbuhan tinggi yang dicatat dari basis rendah tidak akan berkelanjutan karena ekonomi bergerak kembali mendekati tren pra-pandemi. Perekonomian Indonesia baru saja tumbuh 5 persen yoy secara berkelanjutan sebelum pandemi, dan fase pemulihan pasca pandemi terbukti tidak mampu mendorong perekonomian jauh melampaui ambang batas tersebut. Menurut kami, tingkat itu jauh di bawah yang dibutuhkan,” kata Kunal Kundu, ekonom di Societe Generale dikutip Reuters Jumat (4/8/2023). (ADF)