sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor Batu Bara Anjlok, RI Andalkan Penjualan Besi-Baja dan CPO

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
01/10/2025 12:27 WIB
BPS catat ekspor batu bara turun sekitar 20,99 persen di Januari-Agustus 2025. Sementara itu, ekspor besi-baja dan CPO justru meningkat.
Ekspor Batu Bara Anjlok, RI Andalkan Penjualan Besi-Baja dan CPO. (Foto: INews Media Group)
Ekspor Batu Bara Anjlok, RI Andalkan Penjualan Besi-Baja dan CPO. (Foto: INews Media Group)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik mencatat ekspor komoditas batu bara turun sekitar 20,99 persen pada periode Januari-Agustus 2025 menjadi USD15,91 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD20,13 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah menjelaskan, penurunan ini disebabkan turunnya volume ekspor sebesar 5,16 persen menjadi 251,13 juta ton, serta rata-rata harga batu bara yang anjlok 16,62 persen menjadi USD63,48 per ton.

Sementara itu, ekspor besi dan baja tercatat naik 10,24 persen menjadi USD18,29 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar USD16,59 miliar. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan volume ekspor sebesar 13,06 persen menjadi 15,43 juta ton, meski harga rata-rata unit (unit value) turun tipis 0,25 persen menjadi USD1.213,29 per ton.

Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya juga menunjukkan kinerja impresif. Nilainya melonjak 35,23 persen menjadi USD16,66 miliar dengan kontribusi 9,46 persen terhadap ekspor nonmigas.

Habibullah mengatakan, peningkatan ini ditopang oleh naiknya volume ekspor 13,56 persen menjadi 16,20 juta ton, serta kenaikan rata-rata harga ekspor 19,91 persen menjadi USD1.041,32 per ton.

"Tiga besar negara tujuan ekspor non migas adalah China, Amerika Serikat, dan India. Nilai ekspor ke 3 negara ini memberikan share sekitar 41,82 persen dari total ekspor non migas Indonesia pada periode Januari-Agustus 2025," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Komoditas utama yang diekspor ke China yaitu besi dan baja senilai USD11,77 miliar atau 29,09 persen, diikuti bahan bakar mineral senilai USD5,91 miliar (14,61 persen), serta nikel dan barang daripadanya sebesar USD4,59 miliar (11,35 persen).

Amerika Serikat menjadi mitra dagang terbesar kedua dengan nilai ekspor USD20,60 miliar atau 11,70 persen dari total nonmigas. Komoditas utama ke AS antara lain mesin dan peralatan elektrik sebesar USD3,79 miliar (18,37 persen), pakaian dan aksesoris rajutan senilai USD1,86 miliar (9,04 persen), serta alas kaki senilai USD1,85 miliar (8,98 persen).

Sementara India berada di posisi ketiga dengan nilai ekspor USD12,59 miliar atau 7,15 persen. Ekspor ke India didominasi oleh bahan bakar mineral senilai USD3,69 miliar (29,33 persen), lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD2,73 miliar (21,71 persen), serta besi dan baja senilai USD1,08 miliar (8,59 persen).

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement