sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor Bunga Hias Asal Sumut Melonjak Sampai 800 Persen

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
22/02/2021 13:30 WIB
Komoditas ekspor bunga hias yang berasal dari Sumatera Utara (Sumut) mengalami lonjakan begitu tinggi.
Ekspor Bunga Hias Asal Sumut Melonjak Sampai 800 Persen. (Foto: MNC Media)
Ekspor Bunga Hias Asal Sumut Melonjak Sampai 800 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Komoditas ekspor bunga hias yang berasal dari Sumatera Utara (Sumut) mengalami lonjakan begitu tinggi. Dari catatan Balai Karantina Pertanian Belawan, lonjakan ekspor komoditas hortikultura berupa bunga hias, Krisan naik signifikan hingga minggu ke-3 Februari 2021 sebanyak 800 persen.

Sistem perkarantinaan, IQFAST Barantan mencatat sebanyak 190 ribu batang bunga Krisan (Dendranthema lavandulifolium) senilat Rp851,7 juta dengan empat kali pengiriman berhasil di ekspor ke Jepang. Sementara untuk komoditas sama di tahun 2020 sebanyak 25 ribu dengan nilai Rp104,5 juta.

“Kami menyiapkan percepatan layanan fasilitasi karantina untuk ekspor bunga krisan yang jumlahnya melonjak di awal tahun 2021. Pemeriksaan dilakukan di gudang pemilik agar komoditas dapat langsung diberangkatkan saat tiba di pelabuhan laut,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto, melalui keterangan tertulisnya, Senin (22/1/2021).

Menurut Yusmanto, selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Sumut selain melakukan percepatan layanan pada proses bisnis agar komoditas dapat diterima di negara tujuan, juga memberikan bimbingan teknis bagi para petani dan pelaku usaha. 

“Bimtek dilakukan dengan pendekatan komoditas, harapannya semua produk unggulan ini dapat bersaing di pasar ekspor,” tuturnya.

Secara teknis, Yusmanto menjabarkan bunga krisan harus dikemas dengan cara dan standar negara tujuan. Dan agar tetap segar, komoditas dikirim dengan menggunakan peti kemas berpendingin atau reefer (refrigerated container, red). 

"Yang tidak kalah pentingnya adalah harus bebas dari serangga hidup dan nematoda berjenis Radopholus similis," jelasnya.

Perkuat Sinergistas

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengapreasiasi peningkatan volume ekspor komoditas ekspor unggulan asal Kabupaten Karo, Sumut. Hal ini sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian dalam mendongkrak ekspor pertanian.

Sebagai informasi, program jangka panjang yang digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, berupa Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Gerakan ini mengakomodir semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

Dan selaku fasilitator pertanian pada perdagangan internasional, selain melengkapi sarana dan prasarana serta SDM yang mumpuni, pihaknya juga terus memperkuat sinergisitas dengan seluruh entitas.

“Ekspor bukan hanya soal angka, ini adalah kebanggaan bagi kita sebagai bangsa agraris. Barantan siapkan ‘karpet merah’ bagi eksportir pertanian,” tukas Jamil. (TYO)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement