Pada saat yang sama, Karantina Pertanian Belawan melakukan sertifikasi karantina terhadap 17,5 ton jagung sangrai dengan nilai Rp. 161 juta untuk memenuhi permintaan pasar negeri Singa itu. "Kedepan, tentunya pasar lain dapat terbuka untuk komoditas ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang, menyampaikan apresiasi kepada petani jagung dan pelaku usaha jagung asal Sumut.
Menurutnya, produk olahan jagung ini telah turut mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor atau Gratieks yakni program upaya peningkatan ekspor yang digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
"Inovasi produk pertanian yang sangat market oriented, sangat digemari sehingga permintaan dapat terus meningkat," ujarnya.
Menurut Bambang, pihaknya akan terus memacu ekspor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani jagung olahan. Disamping itu juga Kementan menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian. Selain deregulasi aturan untuk mendorong iklim investasi yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan.