Dia menyebut penurunan volume ekspor karet ke China karena lemahnya permintaan yang dipicu rendahnya harga transaksi. "Sehingga produsen Indonesia menahan penjualan untuk menghindari kerugian yang lebih dalam," jelasnya.
Sejauh ini, ada 28 negara tujuan ekspor karet Sumut pada April 2023 lalu. Adapun lima negara tujuan utama sebagai berikut: (1) Jepang 35,6%; (2) Brasil11,1%; (3) Kanada 7,6%; (4) AS 7,3%, dan Turki 6,8%.
Diperkirakan ekspor pengapalan Mei masih ada peningkatan seiring dengan adanya kekhawatiran berkurangnya produksi karet alam karena adanya cuaca panas yang ekstrem di beberapa negara produsen utama karet alam.
"Harga masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang signifikan. Harga karet TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada penutupan 8 Mei 2023 tercatat 139.1 sen AS per kg atau lebih tinggi sekitar 3,8 sen AS dari rataan bulan April," terangnya.
"Sedangkan produksi kebun karet di Sumatera Utara diperkirakan masih belum normal karena adanya anomali cuaca panas yang ekstrem," sambungnya.
(FRI)