sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor RBD Palm Olein Resmi Dilarang, Begini Respon Petani Sawit

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
27/04/2022 17:25 WIB
larangan eskpor refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein tidak akan mempengaruhi konsumsi Tandan Buah Segar (TBS).
Ekspor RBD Palm Olein Resmi Dilarang, Begini Respon Petani Sawit (foto: MNC Media)
Ekspor RBD Palm Olein Resmi Dilarang, Begini Respon Petani Sawit (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kebijakan pemerintah melarang ekspor salah satu bahan baku minyak goreng, yaitu RBD Palm Olein, memantik respon dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari kalangan petani sawit, yang mengaku tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan baru tersebut.

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung, menilai bahwa larangan eskpor refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein tidak akan mempengaruhi konsumsi Tandan Buah Segar (TBS).

"Karena dengan melarang eksport RBD Palm Olein, bukan berarti meniadakan konsumsi TBS untuk produk lain seperti oleokimia, biodisel, refined PKO, Crude PKO dan CPO," ujarnya, Rabu (27/4/2022).

Gulat memaparkan, data eksport RBD Palm Olein tahun 2021 diketahui sebesar 14,1 juta kilo liter atau setara 63 persen dari total Produksi RBD Palm Olein Indonesia yang tercatat 22,4 juta kiloliter.  Dengan demikian, konsumsi RBD Palm Olein dalam negeri adalah sebesar 8,3 juta kilo liter. 

"Karena yang dilarang eksport adalah hanya RBD Palm Olein, maka yang 63 persen tadi (tujuan ekspor), tinggal dikonversikan TBS ke produk lain seperti oleokimia, biodisel, refined PKO, Crude PKO, CPO. Itu wajar dan lumrah terjadi," terang Gulat. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement