Sebagai perbandingan, Amerika Serikat (AS) telah mengoperasikan 7.200 pesawat terbang, angka tersebut dinilai ideal, lantaran jumlah penduduk Paman Sam ini berada di kisaran 300 juta jiwa.
"Itu kalau kita lihat amerika 7.200 pesawat terbang di AS, dengan total penduduk hampir 300 juta lebih dengan GDP Rp 40.000 (triliun)," katanya.
Erick menilai bila Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di posisi Rp 4.600 triliun saat ini dan ditargetkan naik menjadi Rp 7.200 triliun, maka pesawat yang harus beroperasi di angka 720.
"Kalau kita GDP-nya Rp 4.600 (triliun) dengan total penduduk 280 juta anggaplah kita 10 persennya, berarti 7.200 perlu 720 pesawat," tutur dia.
(SAN)