sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Sering Rombak BUMN, Tanri Abeng: Kesan Negatif Bagi Investor

Economics editor Suparjo Ramalan
16/03/2021 14:03 WIB
Di sisi investasi, penggantian manajemen yang terlalu cepat pun akan menciptakan stigma negatif dari investor asing.
Di sisi investasi, penggantian manajemen yang terlalu cepat pun akan menciptakan stigma negatif dari investor asing.(Foto; MNC Media)
Di sisi investasi, penggantian manajemen yang terlalu cepat pun akan menciptakan stigma negatif dari investor asing.(Foto; MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erock Thohir kerap merombak direksi BUMN dalam rangka upaya transformasi. Langkah tersebut mendapatkan kritikan karena bisa memberikan stigma negatif bari kinerja perseroan..

Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng menilai, dalam waktu yang cukup singkat sudah terjadi pergantian direksi dan komisaris di sejumlah BUMN. Langkah itu dinilai terlalu tergesa-gesa, bahkan memberikan kesan buruk bagi kinerja perseroan.  

Di sisi investasi, penggantian manajemen yang terlalu cepat pun akan menciptakan stigma negatif dari investor asing terhadap perusahaan pelat merah. Dalam skema Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI), lembaga ini berpotensi menarik investasi asing ke Indonesia, hanya saja dengan dinamika struktural di internal BUMN, justru dipandang dapat menjadi penghambatnya. 

"Menteri BUMN (Erick Thohir) jangan terlalu cepat bongkar pasang manajemennya, tapi taruhnya manajemen yang kompeten, berikan otoritas responsibility dan dipantau, jangan sebentar ganti lagi. Jadi bagaimana kita bisa mengharapkan INA ini memperoleh dana yang cukup untuk bisa disalurkan kepada BUMN yang memiliki potensi?," ujarnya Selasa (16/3/2021). 

Satu sisi, bisnis BUMN sangat potensial untuk menarik investasi asing ke Indonesia melalui skema INA. Namun disisi lain, bongkar pasang manajemen memberikan kesan negatif terhadap kinerja perseroan. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement