sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Buka-Bukaan Alasan Tunjuk Simon Aloysius Jadi Dirut Pertamina

Economics editor Suparjo Ramalan
04/11/2024 17:06 WIB
Erick Thohir buka-bukaan terkait pengangkatan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), yang sebelumnya dijabat Nicke Widyawati.
Erick Thohir Buka-Bukaan Alasan Tunjuk Simon Aloysius Jadi Dirut Pertamina. (Foto: MNC Media)
Erick Thohir Buka-Bukaan Alasan Tunjuk Simon Aloysius Jadi Dirut Pertamina. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan terkait pengangkatan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), yang sebelumnya dijabat Nicke Widyawati.

Penunjukan itu dinilai sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai swasembada energi nasional. Pertamina pun didorong melakukan terobosan yang lebih luas dan efektif.

Erick menilai sosok Simon Aloysius lebih muda, sehingga bekerja lebih maksimal lagi.

“Nah, tentu sekarang ada pak Simon, yang saya rasa ini pimpinan muda, jadi mungkin juga kita bisa dorong terobosan lebih luas lagi, lebih efektif lagi,” ujar Erick saat ditemui wartawan di gedung DPR/MPR, Senin (4/11/2024).

Pergantian orang nomor satu di BUMN minyak dan gas bumi (migas) itu diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada, Senin pagi tadi.

Sebelumnya, Simon menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, berdasarkan Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor SK-128/MBU/06/2024 per 10 Juni 2024.

Erick dan Simon sudah bertemu, sebelum ditunjuk untuk mengisi posisi Direktur Utama Pertamina. Dalam kesempatan ini, Erick menitip beberapa poin yang harus dikerjakan pria kelahiran Sulawesi Utara itu. 

“Saya sudah bertemu Pak Simon waktu menjadi Komut. Ada beberapa poin yang saya titipkan. Dan insyaallah saya yakin beliau bisa bekerja lebih maksimal,” kata dia.

Sejumlah pekerjaan rumah memang menanti Simon Aloysius. Beberapa pekerjaan yang dinilai penting dan harus digenjot yaitu menaikan volume minyak mentah yang diproduksi dan siap dijual (lifting) hingga menekan impor minyak mentah.

Pengamat Ekonomi Energi asal Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai, volume produksi dan impor minyak menjadi tugas utama BUMN di sektor migas saat ini.

Lifting minyak di dalam negeri masih jauh dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024. Tercatat, lifting minyak bumi periode semester I/2024 berada di angka 576.000 barel per hari (BOPD).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement