Sejak awal Januari 2020 ia sudah memulai kegiatan dengan menyelenggarakan festival budaya di bandara di Jakarta dan Bali. Tetapi sayang kegiatan tersebut harus berhenti karena covid19.
"Dan ketika pariwisata kembali hidup, di Bali sudah kembali 70 persen dan jakarta 70 persen dan Jogja 60 persen maka saya meminta pengelola airport untuk menghidupkan kembali Bandara sebagai pusat art,"ujar dia.
Dirinya pun mendorong hal tersebut karena seni sangat bergantung pada aktivitas seni. Ketika tidak ada aktivitas seni, maka seniman tidak bisa bidup. Maka dari itu, ia meminta pengelola bandara menyelenggarakan kegiatan seni setidaknyaa seminggu dua kali.
"Saya minta bandara mulai menyelenggarakan kegiatan budaya supaya ada pembukaan lapangan kerja,"tandasnya.
Erik mengklaim kegaitan ini bukan mengambil tupoksi Kementrian kebudayaan karena berada di bawah kementrian BUMN. Dan ke depan dia akan meminta semua BUMN melaksanakannya.