Menurutnya, Indonesia akan rugi jika hanya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi negara asing. Sebab, Indonesia mempunyai market yang besar tapi hanya menjadi pasar produk negara lain.
Dia juga meminta masyarakat mengapresiasi produk-produk dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan market-nya sendiri. Meski hanya 60 persen dengan 270 juta penduduk Indonesia, maka pasar dari produk Indonesia akan terbentuk. Hal itu yang dinamai sebagai community ekonomi.
Masyarakat Indonesia, lanjut dia, harus bisa seperti bangsa Korea yang kerap mengapresiasi hasil karya bengsanya sendiri.
"Kalau bangsa kita sendiri tidak mengapresiasi produk kita, seperti bangsa Korea, ya marketnya nggak akan tumbuh, akhirnya apa? People to people movement ini terjadi," katanya. (NDA)