sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Pastikan Kedaulatan Ekonomi RI Untuk Rakyat

Economics editor Suparjo Ramalan
28/10/2021 16:37 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan kemandirian ekonomi Indonesia tetap berpihak pada masyarakat. 
Erick Thohir Pastikan Kedaulatan Ekonomi RI Untuk Rakyat
Erick Thohir Pastikan Kedaulatan Ekonomi RI Untuk Rakyat

IDXChannel - Kedaulatan ekonomi nasional menjadi fokus utama pemerintah. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan kemandirian ekonomi Indonesia tetap berpihak pada masyarakat. 

Dia mengatakan, dirinya kerap mengingatkan kepada manajemen BUMN bahwa kemandirian ekonomi tidak semata diperuntukkan bagi negara saja, tetapi mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat. Seperti, pembukaan lapangan kerja baru hingga kesempatan berusaha.

"Karena itu saya selalu mengingatkan banyak direksi BUMN, juga di sekeliling saya, kita harus pastikan, kita ini menjadi merdeka untuk berdaulat, bukan kita, merdeka, berdaulat untuk pembukaan lapangan kerja, merdeka, berdaulat untuk kesempatan berusaha," ujar Erick, Kamis (28/10/2021). 

Kemandirian ekonomi, kata dia, harus berkelanjutan (sustainable). Untuk mencapai hal ini, pasar dalam negeri semata-mata diperuntukkan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"Saya yakin kita semua tidak mau, market kita justru menjadi pertumbuhan ekonomi bangsa lain. Market kita harus menjadi pertumbuhan ekonomi bangsa kita," katanya. 

Menurutnya, Indonesia akan rugi jika hanya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi negara asing. Sebab, Indonesia mempunyai market yang besar tapi hanya menjadi pasar produk negara lain.

Dia juga meminta masyarakat mengapresiasi produk-produk dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan market-nya sendiri. Meski hanya 60 persen dengan 270 juta penduduk Indonesia, maka pasar dari produk Indonesia akan terbentuk. Hal itu yang dinamai sebagai community ekonomi.

Masyarakat Indonesia, lanjut dia, harus bisa seperti bangsa Korea yang kerap mengapresiasi hasil karya bengsanya sendiri.

"Kalau bangsa kita sendiri tidak mengapresiasi produk kita, seperti bangsa Korea, ya marketnya nggak akan tumbuh, akhirnya apa? People to people movement ini terjadi," katanya. (NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement