IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) saat ini memiliki utang yang menggunung dan terancam bangkrut. Pasalnya, sudah puluhan tahun Garuda menggunakan bisnis model yang salah.
Sehingga, emiten dengan kode saham GIAA itu terpaksa menanggung beban keuangan yang tercatat terus merugi. Di lain sisi, perusahaan juga harus menanggung utang dengan nilai jumbo yakni Rp 139 triliun.
"Garuda ini bisa kanan, kiri, sejak awal bisnis modelnya sudah salah. Dan ini sudah berlanjut puluhan tahun. Dan meledaknya sekarang karena Covid juga," ujar Erick, dikutip Kamis (8/11/2021).
Kesalahan model bisnis yang dimaksud berupa dominasinya rute penerbangan internasional terhadap rute domestik. Padahal, ceruk pasar lokal diyakini lebih menguntungkan ketimbang pasar penerbangan global. Proses ini terjadi berpuluh tahun lamanya.
"Ketika apa, yang selama ini dimanja, karena kita punya domestik market yang sangat kuat, oknum di Garuda lebih senang membuka terus pemikiran ke luar negeri, yang akhirnya apa? Jumlah pesawat bermacam-macam, dibikin skenario, 'oh kalau terbang ke sini harus pakai pesawat ini'," paparnya.