IDXChannel - Usai perusahaan mencatatkan kerugian pada September 2021, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, tengah mengambil sejumlah jurus jitu untuk mendukung kinerja operasionalnya.
Sebelumnya, hingga September 2021 emiten dengan kode saham GIAA itu mencatatkan total pendapatan sebesar USD 568 juta. Sementara, total biaya operasional mencapai USD 1,29 miliar.
"Garuda masih mencatatkan kerugian operasional yang disebabkan oleh struktur biaya perseroan yang sebagian besar bersifat tetap (fixed), yang tidak sebanding dengan penurunan signifikan atas revenue perseroan imbas pandemi Covid-19," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dikutip Kamis (18/11/2021).
Adapun lima strategi utama Garuda Indonesia untuk mendukung kegiatan operasionalnya diantaranya,
Pertama, mengoptimalkan route network Perseroan dengan mengoperasikan rute-rute yang mengkontribusikan keuntungan, dengan fokus awal adalah rute-rute domestik dan rute-rute penerbangan internasional tertentu dengan tujuan pengangkutan kargo.