“Kita juga mengoreksi diri kita sendiri, melaporkan kasus-kasus korupsi. Kita selama 5 tahun ini kan sudah memperbaiki sistemnya, ya tentu pasti ada, dinamika itu ada, ada ASDP kemarin, ada ini, dulu ada juga Garuda,” kata dia.
Dia mencatat, perkara korupsi di BUMN jangan dilihat sebagai suatu kemunduran (setback), tetapi buah dari transformasi program ‘bersih-bersih’ dan keterbukaan yang terus digaungkan pemerintah.
Dengan adanya transformasi BUMN, kata Erick, praktik penyelewengan yang sebelumnya tidak diketahui akhirnya terungkap dan diproses hukum.
“Jangan justru gara-gara ini kita jadi setback. Apa yang kita lakukan transformasi transparansi ini kita harus lebih dorong lagi. Apalagi ke depan antara investasi dan juga operasional dengan ada Danantara ini kan juga ada peningkatan kualitas investasi,” tutur Erick.
(Febrina Ratna Iskana)