Dia pun membela larangan ekspor komoditas Jokowi yang dinilai kontroversial, termasuk bijih nikel dan bauksit. Erick menjelaskan langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk memberikan nilai tambah bagi industri dalam negeri.
“Kami tidak mau mensuplai bahan mentah, karena tidak menciptakan nilai tambah bagi Indonesia,” tutur Erick.
“Kita membutuhkan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Jika kami tidak melakukan ini, ini akan menjadi masalah bagi kami dalam 5 hingga 10 tahun ke depan,” ujarnya. (NIA)