IDXChannel - Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan pihaknya telah mengajukan pembukaan kembali operasional bisnis bioskop yang sempat ditutup dengan minimal pembukaan 60%. Pasalnya meskipun ada Pelonggaran pada Pusat perbelanjaan di masa PPKM, pelaku dan pengusaha bioskop di berbagai wilayah Level 4 dan 3 belum membuka kembali pusat hiburan seperti bioskop.
“Hingga saat ini, nasib bioskop masih tarik ulur meski pusat perbelanjaan boleh buka, bahkan mendapat pelonggaran pada pekan ini. ya harapannya kalau bisa dimasa perpanjangan PPKM ini bioskop sudah bisa buka ya tidak usah banyak-banyak 60% lah,” kata Djonny saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (6/9/2021).
Dirinya mengaku telah mengirimkan dan melayangkan surat permintaan kepada Menteri Airlangga, Menteri Luhut dan Menteri dalam negeri Tito Karnavian untuk kembali membuka bioskop untuk diizinkan buka.
“Kita sudah mengirim surat kesana sini. Ya sudah pokonya, kita prinsipnya taat kepada aturan dari Pemerintah yang membuat regulasi dan aturan kita ikut saja lah, kita tidak tahu mau penurunan mau kenaikan susah kalau kita bicara. Harusnya mereka harus punya parameter dan barometer,” tambahnya.
Menurutnya barometer dan presentasi kewajiban dari setiap regulasi di wilayah PPKM masih cenderung belum jelas patokannya untuk bisa kembali dibuka Bioskop.
“Meski Pemerintah sudah menurunkan level PPKM Jabodetabek menjadi level 3 dari sebelumnya di level 4. Namun, penurunan level itu tidak otomatis membuat bioskop langsung buka. Kalangan pelaku usaha pun mempertanyakan kapan operasional bioskop bisa kembali jalan.Kita nggak tahu nanti turun ke level 2 kita pun tidak tahu apa sudah bisa atau tidak?,” jelasnya.
Meski demikian dirinya menyampaikan di Semarang sudah diperbolehkan untuk beroperasi akan tetapi tidak bisa dilakukan karena tidak ada film yang bisa diputar.
“Jakarta dan Jabodetabek belum boleh buka pasar film itu di Jakarta dan sekitarnya itu jadi barameternya. Ya kita nunggu di sini buka. Ya ketika disini buka semua di wilayah bisa disupply, kita sudah capek siap-siap dari dulu tapi tidak ada kepastian baru mau jual karcis tutup gak boleh lagi sebelum Lebaran,” pungkasnya. (TIA)