Evergrande berada di pusat krisis di sektor properti Tiongkok setelah mengalami serangkaian gagal bayar utang sejak akhir tahun 2021. Perdagangan saham perusahaan tersebut ditangguhkan selama 17 bulan hingga 28 Agustus.
Evergrande memerlukan persetujuan restrukturisasi dari lebih dari 75% pemegang masing-masing kelas utang untuk menyetujui rencana tersebut. Adapun, dalam restrukturisasi, perusahaan menawarkan kreditor serangkaian opsi untuk menukar utang dengan obligasi baru dan instrumen terkait ekuitas yang didukung oleh saham dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Hong Kong.
(FRI)