Kepala keuangan Exxon Kathryn Mikells memuji kondisi ini sebagai “akhir yang baik dari tahun yang luar biasa”.
Berkat laporan moncer ini saham Chevron ditutup naik 3 persen pada perdagangan jelang akhir pekan, sementara Exxon justru turun 0,45 persen.
Harga komoditas yang melambung pasca invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina mendorong perusahaan minyak dan gas secara global mencatat keuntungan pada tahun 2022.
Kedua perusahaan supermajor AS tersebut juga dilaporkan meningkatkan produksi dalam negeri pada 2023, sehingga berkontribusi terhadap lonjakan produksi AS yang mengejutkan pasar dan membantu membatasi kenaikan harga bahkan ketika kelompok eksportir minyak OPEC+ menerapkan pengurangan produksi secara besar-besaran.
Diketahui sebelumnya AS memproduksi 13,3 juta barel minyak per hari pada bulan November, menurut data Badan Informasi Energi (EIA). Angka ini lebih banyak dibandingkan negara mana pun dalam sejarah.