Smelter akan memproduksi katoda tembaga diperkirakan mulai sekitar Agustus 2024 atau 6-10 minggu pasca pengoperasian. Hal ini untuk memanaskan semuanya, supaya mencapai titik panas tertentu pada furnish-nya.
"Setelah itu baru akan dimasukkan konsentratnya, kemudian diolah di-furnish itu dimasak di bentuk anode casing yang tadi kita lihat tadi. Copper anode kemudian dibawa ke Electro Refinery," kata Tony.
Tony menambahkan, pada saat di Electro Refinery itu akan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Jadi diperkirakan, pihak Freeport menggenjot untuk dapat memproduksi katoda tembaganya pertama pada sekitar pertengahan Agustus 2024.
"Semoga dapat bisa dilakukan sebelum atau dalam rangkaian acara peringatan hut kepentingan Republik Indonesia 17 Agustus," ujarnya.
(FRI)