Ngurah menjelaskan, kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, namun juga menghadirkan standar industri bertaraf
internasional.
"Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimistis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global," ujar Ngurah.
Dengan adanya kerja sama kali ini, dikatakan Ngurah, diperkirakan bakal mendatangkan potensi investasi hingga Rp60 triliun, dengan pengembangan kawasan seluas 500 hektare.
Setiap satu hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 25.000 peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.
Sedangkan, dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.