"Bagi UMKM sudah pasti ada akses pemasaran yang pasti, omzet juga meningkat. Bagi tamu hotel ini menjadi alternatif jika tak sempat membeli oleh-oleh kini tersedia di hotel dengan harga terjangkau. Dan bagi pihak hotel sendiri juga biaya yang dikeluarkan juga lebih rendah karena hotel menggunakan produk UMKM langsung dari sumbernya bukan industri, sehingga harga lebih murah dan beban operasional hotel semakin berkurang," jelas Toat.
Toat menjelaskan, komitmen penyediaan ruang bagi UMKM ini sebagai upaya mengurangi bahan atau produk impor di hotel. Seperti kopi dan teh yang saat ini masih banyak dari luar. Maka ke depan, akan menggunakan produk UMKM. Saat ini kata Toat, prosesnya tengah mencari produk yang terbaik.
Khusus untuk kopi dan teh jika itu memnag sesuai taste internasional, sebut Toat, maka akan disampaikan juga ke jaringan Accor yang ada di luar negeri.
"Secara nyata yang sudah dilakukan adalah produk yang dipakai harian terutama breakfast hotel sudah menggunakan produk UMKM, mulai dari jamu, cokelat, bahan-bahan rempah, susu hingga roti," rincinya.
Selanjutnya untuk produk amenitis VIP menjadi produk UMKM. Kemudian Novotel juga menyediakan ruang display di lobi hotel yang sesuai dengan fokus hotel. Misalnya di Novotel fokus ke UMKM makanan, Royal display khusus batik, dan Ibis dengan produk UMKM handycraft.