Star Energy Geothermal bekerja sama dengan PLN terkait penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle di seluruh area operasionalnya, di mana PLN akan menyediakan stasiun pengisian daya atau charging station untuk mempermudah pengisian baterai.
Sementara itu, Indo Raya Tenaga bekerja sama dengan PLN Enjiniring untuk melakukan studi bersama terkait potensi penggunaan amonia hijau sampai 60% dalam coal-firing.
Group CEO Star Energy Geothermal, Hendra Tan mengatakan, sebagai salah satu operator pembangkit listrik panas bumi di Indonesia, perusahaan menerapkan operasional secara hijau dan ramah lingkungan, yang harapannya dapat menjadi contoh praktik yang baik bagi yang lain.
Ia menuturkan, perusahaan akan mengganti kendaraan operasional di seluruh area operasional unit pembangkitnya yang berlokasi di Wayang Windu, Salak, Darajat dan di kantor pusat Jakarta menjadi electric vehicle tanpa emisi.
“Hal ini tentunya tidak akan terwujud tanpa dukungan dari PLN dalam penyediaan charging station di lokasi-lokasi tersebut,” kata Hendra.
Sementara itu, Presiden Direktur Indo Raya Tenaga, Peter Wijaya mengatakan, kolaborasi Indo Raya Tenaga bersama PLN Enjiniring, ditujukan untuk mempelajari kemungkinan teknis penggunaan amonia hijau sebesar 60% di Pembangkit Ultra Super Critical (USC) Jawa 9 & 10 dan ini adalah pertama kali di Indonesia.