Fahri mengatakan, pembangunan satu juta rusun untuk tahap pertama ini menyasar 98 kota di Indonesia. Diharapkan, keberadaan rusun ini bisa membuat warga beralih tempat tinggal dari bantaran sungai ke hunian yang lebih layak.
Selain itu, meski rusun tersebut untuk MBR, Fahri memastikan ukurannya tidak akan terlalu kecil. Berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, pembangunan rusun tersebut harus memperhatikan ukuran minimal 36 meter persegi (tipe 36).
"Bebas, unitnya banyak. Tapi memang beliau lebih prefer supaya rakyat jangan kasih yang kecil, minimal (tipe) 36," ujar mantan wakil ketua DPR itu.
Indonesia dan Qatar sebelumnya menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding atau Mou) untuk pengembangan proyek hunian satu juta unit rumah. Prosesi itu berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan antara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dengan Chairman Qilaa International Group, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani. Dalam kerja sama ini, Qatar akan membangun rusun sementara lahannya disediakan oleh BUMN dan kementerian/lembaga.
(Rahmat Fiansyah)