Pada pekan ini, harga rata-ratanya mencapai USD4,95 (Rp73.530) per galon, naik dari USD3,06 (Rp45.454) per galon pada tahun lalu, seperti dilaporkan oleh AAA.
Meski begitu, Brian Scheall, seorang pengemudi Uber di Tampa, Florida mengaku harus bekerja lebih keras lagi agar dapat membayar USD75 (Rp1,11 juta) setiap kali dia mengisi bensin pada Volkswagen Atlas miliknya.
“Anda dapat menghasilkan uang tetapi Anda harus bekerja, bekerja, bekerja,” kata Scheall.
Scheall mengaku baru-baru ini mengambil pekerjaan sampingan dengan mengantar beberapa pelanggan dari Florida ke Virginia untuk mendapatkan uang tambahan.
Uber mengatakan memahami pengemudi merasakan tekanan dari harga bahan bakar yang tinggi, dan menambahkan biaya tambahan 45 sen hingga 55 sen di semua perjalanan pada Maret lalu untuk meringankan beban pengemudinya.