Terdapat lima lokasi yang akan dituju Hitay yaitu di Talang, Tandikat, Geureudong, Gunung Kembar, dan Tanjung Sakti.
“Adapun eksploitasi panas bumi di Solok Hitay berharap bisa menjadi salah satu solusi yang bisa mengurangi 5,89% tingkat pengangguran yang ada di sana. Kemudian dapat memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Solok dan Provinsi Sumatera Barat,” ujar Caner.
Terkait eksplorasi di Solok, Hitay hingga saat ini masih melakukan studi analisis untuk pembangunan infrastruktur dan lingkungan sosial masyarakatnya. Tak hanya itu, Hitay sudah menginvestasikan USD10 juta sebagai bagian komitmen dari kesepakatan saat memenangkan tender tahun 2016.
Lebih lanjut, untuk mendukung percepatan transisi panas bumi di Indonesia, Hitay berharap pemerintah dapat memberikan program insentif kepada para kontraktor atau investor yang ingin mengelola potensi panas bumi di Indonesia.
Kemudian, pemerintah juga harus memberikan kepastian regulasi yang dapat memberikan iklim positif untuk bisnis.